Selasa, 06 Mei 2014

Aku Sudah Tak Bercahaya




Selamat pagi atau siang atau malam cahayaku. Kau yang dulunya selalu terangi sekitarku. Kau yang dulunya selalu membuatku berguna. Kau yang juga membuatku habis. Masih ingatkah kamu kepada lilin kecilmu ini? Yang dulunya selalu kau temani hingga kau tinggalkan saat aku sudah sekecil dan seringkih ini. Aku tentunya tak bisa melupakan semua hal yang terbilang indah itu.
Kaulah yang mampu membuatku melihat sekitarku yang ku pikir semua gelap. Kau bisa membuatku merasa berguna untuk sekitarku. Apa kau ingat semua itu? Akulah lilin kecilmu yang selalu setia menunggu datangnya kamu di setiap gelapku. Aku juga lilin kecilmu yang merasa tak berdaya karenamu.
Tapi sekarang kau memang sudah pergi dari kehidupanku, dari duniaku, dari gelapnya hari-hariku. Apa kau tahu sekarang aku tak bisa melihat sekitarku lagi? Apa kau tahu aku tak bisa lagi menjadi berguna. Aku sekarang sudah tak berdaya tanpamu. Tak bisa apa-apa. Aku mati.
Pedulikah kamu cahayaku? Cahaya terangku? Pedulikah kamu pada lilin kecilmu ini yang dulunya kau jadikan tempat untuk melewati hari-harimu? Dan pedulikah kamu pada lilin kecilmu yang sekarang sudah mati dan tak berdaya lagi tanpamu?
Dulunya ku kira kau memang cahaya, cahaya terang yang akan selalu setia pada lilin kecil ini. Tapi terangmu melelehkanku, menghabisiku, dan membakarku. Dan bodohnya aku karena semua itu tak pernah ku sadari. Karena saat bersamamu, aku bisa lupakan sakitku dan logikaku. Aku memang lumpuh saat bersamamu. Tapi, aku mati saat kau tak bersamaku.
Jadi, teruntuk cahayaku. Ingatlah aku yang pernah selalu ada untukmu. Ingatlah aku yang dulu merasa berharga karenamu. Dan, ingatlah aku yang mati karenamu.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Diary of My Life Blogger Template by Ipietoon Blogger Template